Wednesday, December 29, 2004

Peringatan Tuhan di Indonesia

Serangkaian "kegiatan alam" berlangsung di Indonesia, diantaranya (sepanjang yang aku ketahui) Alor, Nabire, Aceh, Riau, dan beberapa bencana "kecil" lainnya, tanah longsor (kebetulan dekat dengan daerahku) dsb.
Tuhan memberi peringatan kepada kita, Tuhan menguji kita.
Aku tak mampu menulis banyak tentang hal ini.
Tapi ada satu blog menarik di Internet tentang bencana tsunami ini. Silakan klik http://tsunamihelp.blogspot.com/ bagi mereka yang pinter bahasa inggris, sila kasih komentar dsb, kita berharap bencana di Indonesia "tertulis" juga di Blog tersebut. Dan kita berharap ada timbal balik dari dunia.
Subhanalloh,...Maha Besar Engkau ya Alloh Sang Penguasa Alam.

Beberapa gambar yang aku terima :


Banda Aceh 1

Banda Aceh 2

Banda Aceh 3

Phuket

Friday, December 10, 2004

Tilang Polisi Model Baru

Berita terbaru di kompas online : Polisi akan menerapkan tilang model baru. Yang merupakan adopsi tilang gaya negara-negara maju (ehm.. negara kita emang belum maju ya). Tilang model baru ini di usulkan oleh Gubernut PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian), dan kabarnya telah di seminarkan di Perguruan Tinggi tersebut. Pada kesempatan tersebut sang Gubernur mengatakan demikian :
"Prinsipnya dalam tilang model baru, bagaimana penegakan hukum bisa dilakukan secara sederhana, cepat dan murah. tidak seperti saat ini yang terlalu panjang sehingga membuat pelanggar lalu lintas mengambil jalan pintas dengan petugas di lapangan," ujar Gubernur PTIK Irjen Farouk Muhammad, disela-sela acara Semiloka.
Ia mengungkapkan model tilang yang berlaku saat ini dianggap terlalu birokratis dan prosesnya panjang sehingga menimbulkan biaya tinggi (costly). Kondisi tersebut kerap memunculkan praktik-praktik korupsi yang dilakukan petugas di lapangan dengan pelanggar lalu lintas dengan istilah yang sering digunakan adalah "damai". Akibatnya, denda tilang yang seharusnya masuk ke kas negara menjadi menguap karena praktik seperti itu. dampaknya kesadaran masyarakat unutk mentaati aturan lalu lintas pun sulit untuk diwujudkan.

Mari kita memberi komentar :
1. Ternyata bapak Gubernur Polisi mengetahui praktik-praktik suap dilapangan. Dengan kata lain praktik suap dengan istilah "damai" emang bukan hal yang rahasia alias tabu, saya yakin, dari Polisi yang masih kroco sampai para jenderal mengetahui dengan jelas hal ini.
2. Saya tidak yakin, dengan adanya tilang model baru ini, penegakan hukum dilapangan akan lebih baik. Ibarat tikus yang telah ditutup jalan masuk ke dapur, dia akan terus berusaha sekuat tenaga menggerogoti celah-celah yang bisa dilaluinya demi untuk mencuri makanan didapur. Nah, kita tunggu saja, kalo toh tilang model baru ini dijalankan, ehm.....percayalah kita harus tetap membawa uang untuk suap para polisi kita.
3. Rasanya sulit memberantas korupsi dinegeri ini.