Saat yang kurang baik.
Hari ini, penulis menuai "kecelakaan" yang seharusnya tidak terjadi : kena tilang! Tapi selalu ada pelajaran yang bisa diambil, atau bahkan ada kisah yang menarik untuk disimak berkenaan dengan tilang ini.
Pada umumnya selruh warga negara negeri ini sudah mafhum, bahwa razia polisi dijalan hanyalah sebagai kedok saja untuk mengumpulkan dana. (Walau dana ini bisa aja dijadikan untuk sesuatu tujuan yg baik - bisa jadi..). Jadi bukan sungguh-sungguh untuk mendisiplinkan pemakai jalan.
Seperti yang penulis alami hari ini, karena kebetulan kita punya "koneksi internal" dengan pihak yang melakukan razia, hanya dengan beberapa "dana" urusan menjadi beres. Penulis juga menyadari, betapa ruwetnya urusan, jika harus menempuh prosedur normal. Nah justru alasan inilah yg digunakan pihak perazia untuk "penggalangan dana massal". Sepintas memang menguntungkan kedua belah pihak, namun untuk jangka panjang negeri ini, hal-hal seperti ini akan semakin merunyamkan bangsa ini.
Hikmah kedua yang bisa diambil : percayalah kata hati. Ya..penulis merasa (firasat - suara hati), sebelum menjalankan kendaraan motor, bahwa dijalan X jam Y akan ada razia. Namun penulis berspekulasi, bahwa walaupun akan ada razia penulis bisa lolos - berbekal pengalaman selama ini, bahwa kendaraan penulis selalu "dicuekin" polisi, alias tidak pernah dicegat/diperiksa kelengkapannya saat melewati razia. Tapi karena "kesombongan" ini (atau PD berlebihan??) keadaan ternyata berlainan.
Yo wes lah....