Tanggal 24 November 2004, serentak diseluruh Indonesia (kecuali di Jawa Timur) diadakan ujian penerimaan CPNS daerah. Hampir 4,5 juta pelamar mengikuti test ini, memperebutkan kursi sekitar 200.ooo kursi saja (http://www.kompas.com/utama/news/0411/24/060521.htm). Suatu rasio yang sangat menakjubkan.
Ada kabar menarik dalam proses penerimaan CPNSD tahun ini, yaitu bahwa penerimaan CPNS berlangsung "murni". Saya sendiri kurang paham arti "murni" dalam penerimaan CPNS ini, tapi sebagian orang menterjemahkan bahwa penerimaan ini tidak lagi melalui calo atau membayar sejumlah tertentu untuk menyuap oknum tertentu agar diterima sebagai CPNS. Sangat berbeda dengan adat kebiasaan orang Indonesia yang hobi suap. Dan sangat berbeda dengan adat tahun-tahun sebelumnya.
OK lah, mungkin ini akibat pemerintahan baru, presiden baru, dan gebrakan baru yang dilakukan pemerintah negeri ini.
Tapi saya sendiri terlanjur "berburuk sangka" dengan para pejabat pemerintah. Barangkali benar, tidak ada proses suap dalam penerimaan ini, tapi pelaku-pelaku suap nampaknya masih "gatel" untuk menerima uang..
Istri saya kebetulan mengikuti ujian ini (di Kabupaten JEPARA). Dari informasi istri dan beberapa temen yang mengikuti ujian ini, saya menganalisis tetep terjadi ketidak jujuran dalam proses penerimaan ini. Salah satu yang sangat masygul adalah adanya peserta yang datang sekitar 10 - 15 menit SEBELUM waktu ujian berakhir, dan diijinkan petugas penjaga. Jelas-jelas menyalahi aturan. Dan udah gitu, dalam waktu 10 menit, lembar ujian bisa terisi penuh, lengkap, dan rapi.
Atau ada juga peserta yang membaca soal ujian dan jawaban dengan keras (dalam arti mengeluarkan suara yg dapat didengar), mengganggu peserta lain, tapi tidak ditegur petugas. Boleh jadi dia membawa microphone dan alat komunikasi kecil dan tersembunyi sehingga bisa berkomunikasi dengan tukang jawab.
Ehmm,,, mungkin kah ada per JOKI an di penerimaan CPNS ? (sebagai ganti ketatnya soal suap menyuap).
Ah.. jalan kotor memang selalu ada. Sialnya aku terlanjur berburuk sangka pada pejabat negeri ini, benarkah mereka mau merubah sifat suka suap, dan menghilangkannya hanya dalam 100 hari pertama pemerintahan SBY?
Rasanya sulit....
Sudahlah...jadikan saja korupsi dinegeri ini sebagai salah satu ciri khas bangsa indonesia yang bermartabat agung.
Friday, November 26, 2004
Friday, November 12, 2004
Lebara--- Libur --- asikkkkk
Taqobalallohu mina wa minkum,
Semoga alloh menerima ibadah ku dan ibadah kita sekalian, umat rosululloh SAW.
Berkenaan dengan hari iedul fitri ini, Imel dan keluarga ngucapin selamat berlebara, silaturahmi, makan ketupat dengan keluarga, wah..enak sekaleeee.
Moga-moga Alloh yang maha pengasih berkenan meridhoi ibadah kita semua. Blog imel akan mulai aktif lagi minggu depan.
Salam.
Semoga alloh menerima ibadah ku dan ibadah kita sekalian, umat rosululloh SAW.
Berkenaan dengan hari iedul fitri ini, Imel dan keluarga ngucapin selamat berlebara, silaturahmi, makan ketupat dengan keluarga, wah..enak sekaleeee.
Moga-moga Alloh yang maha pengasih berkenan meridhoi ibadah kita semua. Blog imel akan mulai aktif lagi minggu depan.
Salam.
Tuesday, November 09, 2004
Selamat Idull Fithri
Hampir semua orang (Indonesia) bergembira menyambut hari Raya Iedul Fithri. Bagaimana tidak, saat itu kita bisa berkumpul dengan seluruh anggota keluarga. Suatu pengalaman yang memang layak untuk disyukuri. Hikmah betapa ALloh SWT amat menyayangi umatnya. Dan lihatlah siapa sebenarnya yang sangat diuntungkan oleh Iedul Fithri ini : Pedagang, bakul, pemilik toko, yang bisa jadi, kebanyakan dari mereka adalah penganut non muslim. Sekali lagi, suatu hikmah, bahwa Islam adalah rohmatan lil alamin.
Kalo kita menengok ke masa baginda Rosul SAW. Ternyata beliau tidak cuma bergembira menyambut hari raya, tapi juga sekaligus sedih. Ya sedih karena ditinggal oleh bulan Ramadhan yang penuh barokah, penuh kasih sayang, penuh kemuliaan.
Bagaimana dengan kita? wallohu alam
Semoga alloh menerima semua amal ibadah kita selama ini, dan menjadikan kita hambanya yang bertakwa. Amin.
Kalo kita menengok ke masa baginda Rosul SAW. Ternyata beliau tidak cuma bergembira menyambut hari raya, tapi juga sekaligus sedih. Ya sedih karena ditinggal oleh bulan Ramadhan yang penuh barokah, penuh kasih sayang, penuh kemuliaan.
Bagaimana dengan kita? wallohu alam
Semoga alloh menerima semua amal ibadah kita selama ini, dan menjadikan kita hambanya yang bertakwa. Amin.
Wednesday, November 03, 2004
Susahnya Jadi PNS
Minggu-minggu ini, di daerahku, mungkin juga di Indonesia, lagi rame-rame penerimaan PNS baru. Kesempatan emas bagi mereka yang ingin menjadi abdi negara. Iseng-iseng aku ikut juga. Nambah pengalaman kerja : cari kerja.
Persyaratan yang dibutuhkan terkesan sepele : ktp, ijasah, kartu pencari kerja, foto. Bagi mereka yang pekerjaannya adalah mencari kerja, dokumen-dokumen tersebut tentu sudah ditangan, tinggal kirim, daftar, beres.
Nah istriku neh, kebetulan juga pengin jadi PNS, ingin ikut-ikutan daftar, tanpa memiliki semua dokumen tersebut. Ternyata, untuk mengurus dokumen tersebut pun.. perlu perjuangan ekstra berat. Mulai dari penyiapan pas foto terbaru, istriku pengin tampil sempurna, terpaksa pinjem baju kakak (jadi malu....), salon rias...wuih... ribet deh.
Selesai urusan foto, iseng-iseng lihat KTP, eh ternyata statusnya belum diupdate : masih lajang, lagi-lagi, karena pengin sempurna, diurus tuh KTP di Kecamatan, agar statusnya berubah : kawin. Nah untuk ngurus KTP aja.... susahnya minta ampun : harus ada surat dari RT, terus di Kelurahan, baru di Kecamatan. Enggak berhenti sampai disini, setelah KTP jadi, harus di fotokopi lagi, trus dilagalisasi...... ampun, capek banget. Pelajaran 1.
Pelajaran 2 :legalisasi ijasah (istriku menggunakan ijasah SMA). Antri lagi, ternyata temen seangkatan dia banyak juga yang tertarik jadi PNS (bakal nambah saingan...). Step ini dilalui dengan agak ringan, pihak SMA alhamdulillah bersikap cooperatif, thanks.
Pelajaran 3 = kasus terberat : membuat kartu pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja kabupaten. Masya Alloh.... tidak mungkin dimuat dengan kata-kata. Ribuan orang pelamar, dengan 1 urusan, dan hanya sedikit pelayan. Perang, perang, perang!
Masih belum kapok : Pelajaran 4. Daftar di Pemda. Capek.
Hasilnya...
Kabarnya harus bayar 40 jt! untuk jadi PNS. Sakit.
Persyaratan yang dibutuhkan terkesan sepele : ktp, ijasah, kartu pencari kerja, foto. Bagi mereka yang pekerjaannya adalah mencari kerja, dokumen-dokumen tersebut tentu sudah ditangan, tinggal kirim, daftar, beres.
Nah istriku neh, kebetulan juga pengin jadi PNS, ingin ikut-ikutan daftar, tanpa memiliki semua dokumen tersebut. Ternyata, untuk mengurus dokumen tersebut pun.. perlu perjuangan ekstra berat. Mulai dari penyiapan pas foto terbaru, istriku pengin tampil sempurna, terpaksa pinjem baju kakak (jadi malu....), salon rias...wuih... ribet deh.
Selesai urusan foto, iseng-iseng lihat KTP, eh ternyata statusnya belum diupdate : masih lajang, lagi-lagi, karena pengin sempurna, diurus tuh KTP di Kecamatan, agar statusnya berubah : kawin. Nah untuk ngurus KTP aja.... susahnya minta ampun : harus ada surat dari RT, terus di Kelurahan, baru di Kecamatan. Enggak berhenti sampai disini, setelah KTP jadi, harus di fotokopi lagi, trus dilagalisasi...... ampun, capek banget. Pelajaran 1.
Pelajaran 2 :legalisasi ijasah (istriku menggunakan ijasah SMA). Antri lagi, ternyata temen seangkatan dia banyak juga yang tertarik jadi PNS (bakal nambah saingan...). Step ini dilalui dengan agak ringan, pihak SMA alhamdulillah bersikap cooperatif, thanks.
Pelajaran 3 = kasus terberat : membuat kartu pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja kabupaten. Masya Alloh.... tidak mungkin dimuat dengan kata-kata. Ribuan orang pelamar, dengan 1 urusan, dan hanya sedikit pelayan. Perang, perang, perang!
Masih belum kapok : Pelajaran 4. Daftar di Pemda. Capek.
Hasilnya...
Kabarnya harus bayar 40 jt! untuk jadi PNS. Sakit.
Puasa - Mudik - Lebaran
Lama banget blog ini gak di update. Ngupdate apa ya...
Puasa aja deh. Disalah satu blog pernah aku baca posting tentang puasa. Katanya jika sesuatu dilakukan dengan cinta pekerjaan menjadi terasa ringan. Silakan anda baca selengkapnya di sini.
Saya jadi ingin ikutan khotbah neh... bole kan?
Puasa bagi sebagian orang (mungkin termasuk saya) terasa berat, menghambat dsb. Sehingga wajar jika beberapa kantor mempersempit jam kerja disaat bulan puasa. Alasan yang bisa diterima akal.
Namun...kadang terpikir olehku. Puasa (puasa ramadhan maksudnya) adalah PERINTAH TUHAN. Tuhan Alloh SWT Sang Maha Pencipta Manusia, tentulah memahami sekali karakter dan batas-batas kekuatan ciptaanNYA. Adalah mustahil catatan karakteristik makhluk manusia hilang dari database TUHAN. DIA paham betul. Logiskan?
Nah, Tuhan yang Maha Mengetahui Karakteristik, dan DIA pula yang memerintahkan, tentu ngerti betul batas-batas kekuatan manusia.
Jadi jika ada orang menggunakan alasan puasa untuk menurunkan kinerja, kayaknya aku gak gitu setuju lho. Atau... beberapa kawan saya yang mengkonsumsi puluhan suplemen selama puasa...aduh... seolah-olah puasa akan membuatnya jatuh sakit, loyo dsb. Kesannya seperti menghina TUHAN yang telah memerintahkan puasa.
Gimana pendapat sahabat?
Puasa aja deh. Disalah satu blog pernah aku baca posting tentang puasa. Katanya jika sesuatu dilakukan dengan cinta pekerjaan menjadi terasa ringan. Silakan anda baca selengkapnya di sini.
Saya jadi ingin ikutan khotbah neh... bole kan?
Puasa bagi sebagian orang (mungkin termasuk saya) terasa berat, menghambat dsb. Sehingga wajar jika beberapa kantor mempersempit jam kerja disaat bulan puasa. Alasan yang bisa diterima akal.
Namun...kadang terpikir olehku. Puasa (puasa ramadhan maksudnya) adalah PERINTAH TUHAN. Tuhan Alloh SWT Sang Maha Pencipta Manusia, tentulah memahami sekali karakter dan batas-batas kekuatan ciptaanNYA. Adalah mustahil catatan karakteristik makhluk manusia hilang dari database TUHAN. DIA paham betul. Logiskan?
Nah, Tuhan yang Maha Mengetahui Karakteristik, dan DIA pula yang memerintahkan, tentu ngerti betul batas-batas kekuatan manusia.
Jadi jika ada orang menggunakan alasan puasa untuk menurunkan kinerja, kayaknya aku gak gitu setuju lho. Atau... beberapa kawan saya yang mengkonsumsi puluhan suplemen selama puasa...aduh... seolah-olah puasa akan membuatnya jatuh sakit, loyo dsb. Kesannya seperti menghina TUHAN yang telah memerintahkan puasa.
Gimana pendapat sahabat?
Subscribe to:
Posts (Atom)